Haloo teman teman Gen Z!!

Sebagai generasi Z, yang sudah mudah dalam mengakses segala fasilitas yang telah tersedia, Keterampilan Literasi menjadi hal yang penting yang harus dilakukan oleh generasi Z.

Mengapa demikian?

Keterampilan literasi digital ini penting bagi Gen Z karena mereka hidup di dunia yang semakin digital. Mereka perlu dapat mengakses dan memahami informasi, berkomunikasi secara efektif, dan berkolaborasi dengan orang lain secara online.

Literasi itu tidak hanya membaca, literasi adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan menggunakan informasi, baik secara tertulis maupun lisan. Literasi mencakup berbagai keterampilan, termasuk membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan berpikir kritis.

Kali ini kita akan membahas tentang menulis, sebelumnya apasih menulis itu?

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis juga dapat diartikan sebagai proses mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, dan pengalaman melalui bahasa tulis. Menulis dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari karangan, artikel, surat, laporan, hingga puisi.

Nah salah satu kendala penulis adalah Writer’s Block, Apa sih writer’s block itu?

Writer’s block adalah kondisi di mana penulis mengalami kesulitan atau bahkan tidak dapat menulis sama sekali. Kondisi ini bisa terjadi pada penulis profesional maupun pemula, dan dapat berlangsung dalam waktu yang singkat atau lama.

Lalu mengapa Writer’s Block menjadi masalah bagi penulis?

Writer’s block menjadi masalah bagi penulis karena dapat menghambat produktivitas mereka dalam menulis. Ketika mengalami writer’s block, penulis akan kesulitan untuk menghasilkan tulisan, baik berupa artikel, cerpen, novel, atau karya tulis lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penulis merasa frustasi, cemas, dan bahkan putus asa.

Writer’s block dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Faktor internal yang dapat menyebabkan writer’s block antara lain:

1. Kurangnya inspirasi. Penulis dapat mengalami writer’s block jika mereka merasa kehabisan ide atau inspirasi untuk menulis. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kelelahan, stres, atau tidak memiliki pengalaman yang cukup.

2. Kurang persiapan. Penulis juga dapat mengalami writer’s block jika mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum menulis. Hal ini dapat terjadi karena mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin mereka tulis, atau mereka tidak memiliki informasi yang cukup untuk mendukung tulisan mereka.

3. Terlalu perfeksionis. Penulis yang terlalu perfeksionis juga dapat mengalami writer’s block. Hal ini karena mereka selalu merasa tulisan mereka belum sempurna, sehingga mereka merasa enggan untuk melanjutkan penulisan.

Sementara itu, faktor eksternal yang dapat menyebabkan writer’s block antara lain:

1.Tekanan. Penulis yang mengalami tekanan, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain, juga dapat mengalami writer’s block. Hal ini karena tekanan dapat membuat mereka merasa terbebani dan sulit untuk berkonsentrasi.

2. Deadline yang ketat. Deadline yang ketat juga dapat menyebabkan penulis mengalami writer’s block. Hal ini karena mereka merasa terburu-buru dan tidak memiliki waktu untuk memikirkan tulisan mereka dengan matang.

Untuk mengatasi writer’s block, penulis dapat mencoba berbagai cara, antara lain:

1. Beristirahat. Jika penulis merasa lelah atau stres, sebaiknya mereka beristirahat sejenak dari kegiatan menulis. Hal ini dapat membantu mereka untuk menyegarkan pikiran dan mendapatkan kembali inspirasi.

2. Mencoba hal baru. Jika penulis merasa buntu, mereka dapat mencoba untuk menulis tentang hal-hal baru yang berbeda dari biasanya. Hal ini dapat membantu mereka untuk keluar dari zona nyaman dan menemukan ide-ide baru.

3. Berdiskusi dengan orang lain. Jika penulis merasa kesulitan untuk mengatasi writer’s block, mereka dapat berdiskusi dengan orang lain, seperti teman, keluarga, atau mentor. Orang lain dapat memberikan dukungan dan saran yang dapat membantu penulis untuk mengatasi writer’s block.

4. Menulis bebas. Menulis bebas disini adalah penulis bebas menulis apapun yang ada di pikiran nya saat ini, hal ini dapat memicu ide ide baru, sehingga dapat membuat penulis terbebas dari Writer’s Block.

5. Membaca buku. Membaca buku menjadi salah satu cara mengatasi writer’s block, dengan membaca tentunya kita akan menemukan ide ide baru yang membuat penulis bisa kembali menulis.

Writer’s block adalah hal yang wajar dialami oleh semua penulis.

Nah ada juga tanda tanda jika kamu terkena writer’s blocks. Tanda-tanda writer’s block antara lain:

• Sulit menemukan inspirasi

• Sulit merangkai kata-kata

• Merasa frustrasi dan stres

• Kehilangan Motivasi untuk menulis

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya.

2 thoughts on “Writer’s Block? Apa itu?”
  1. Dalam era kekreatifan, writer’s block dapat menjadi tantangan yang menghambat produktivitas. Artikel ini menyentuh kesulitan yang sering dialami penulis, menggambarkan bagaimana perasaan kebuntuan dapat merintangi aliran ide. Penting untuk diingat bahwa writer’s block adalah bagian dari proses kreatif, membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang kreatif untuk mengatasi hambatan tersebut. Saya setuju dengan penekanan pada teknik melepaskan tekanan dan mengeksplorasi sumber inspirasi baru. Dengan memahami alasan di balik writer’s block, penulis dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk melewati periode sulit ini dan kembali dengan ide-ide segar.

  2. Bagi seseorang yang berprofesi sebagai penulis, writer’s block kerap menjadi suatu hal yang mengganggu sekaligus menghambat Writer’s block sendiri merupakan suatu kondisi saat seorang penulis mengalami kebuntuan, stuck, dan merasa tidak bisa melanjutkan pekerjaan menulisnya.
    Hal tersebut tentu membuat penulis kesulitan untuk bisa maksimal dalam bekerja saat mengalami writer’s block.
    Penyebabnya sendiri bisa beragam. Menurut buku Writer’s Block oleh Zachary Leader, permasalahan ini cenderung datang secara internal dan psikologis daripada kondisi fisik.
    Kondisi fisik yang dimaksud tidak mendatangkan writer’s block adalah misal tidak ada alat untuk menulis seperti kertas atau pen, daya listrik yang mati sehingga tidak bisa menyalakan perangkat, dan lain sebagainya.

Tinggalkan Balasan ke Nuri Husnawiyah Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *